Minggu, 03 Desember 2017

THE SINGING TREE



THE SINGING TREE



Makalah ini disusun untuk memenuhi Ujian Praktik 

mata pelajaran TIK, Bahasa Indonesia dan Mulok PI











Anggota Kelompok

1. Geraldo Efton ........................ XII BHS1/12

2. Ivena Nathania ...................... XII BHS 1/13

3. Karina Budianto ..................... XII BHS 1/16

4. Louis Loudevik Marciano ....... XII BHS 1/18







SMA SANTA MARIA SURABAYA
JL. RAYA DARMO 49 SURABAYA
TAHUN 2017

---------------------------------------------------------------------------------



KATA PENGANTAR


        Puji dan Syukur kami haturkan kehadapan Allah Yang Maha Kuasa atas selesainya makalah Ujian Praktik gabungan tiga mata pelajaran TIK, Bahasa Indonesia dan Mulok KWU. Makalah ini kami susun kerja bersama anggota TIM dengan tugas yang berbeda-beda. Penyelesain makalah memerlukan bimbingan dari berbagai pihak terutama kepada guru pembina. Karena itu kami menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Ruslan, S.Kom, sebagai guru TIK telah membimbing penulisan program serta Flowcart      
    program yang dilampirakan.

2. Bapak F.X. Rudy Prasetya,SS.,M.Med.Kom, selaku guru Bahasa Indonesia telah membimbing 
    penulisan makalah Ujian Praktik  ini

3. Bapak drs. I Ketut Samudra,ST.,M.Pd. selaku guru Mulok KWU telah membimbing pembuatan 
    proyek maket Rumag Massa Depan Helipad.

Makalah ini masih jauh dari sempurna sehingga perlu masukan yang membangun dari pembaca dan pembina. Sehingga nanti menjadi makalah yang berkualitas dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan.











DAFTAR ISI



Halaman Sampul ...................................................................................................................   i

Kata Pengantar    ...................................................................................................................  ii

Daftar Isi             ..................................................................................................................... iii

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang  .................................................................................................................   1

B. Rumusan Masalah .............................................................................................................  1

C. Tujuan Manfaat

D. Batasan istilah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A.The Singing Tree

B.Mikrokontroller
C.Lampu LED

D.Bahasa Pemrograman





BAB I 
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

Bagi banyak orang di seluruh dunia, musim natal adalah waktu yang paling membahagiakan dan ditunggu-tunggu oleh semua orang. Banyak keluarga merayakan natal dengan menghias pohon natal dan mendekor ruangan dengan pernak-pernik natal. Juga, memasang lampu-lampu natal dan membungkus kado-kado kecil untuk diletakkan di bawah pohon natal tadi. Mengenai pohon natal itu sendiri, pohon natal menjadi lambang perayaan di hari natal. Namun saat ini, sudah tidak banyak orang yang masih menghias pohon natal untuk perayaan natal. Kalaupun memaangnya, banyak keluarga yang hanya memasang pohon natal yang sederhana, seadanya, bahkan cenderung membosankan.

Natal akan terasa lebih menyenangkan dan berkenang apabila pohon natal dipersiapkan dengan meriah dan sebaik mungkin. Sehinga, natal dapat menjadi kenangan manis bagi keluarga ang berkumpul bersama merayakan hari kelahiran Kristus. Seperti contohnya the singing tree, pohon natal yang dapat mengeluarkan bunyi lagu-lagu natal, dan dengan hiasan-hiasan yang meriah.

         Berdasarkan kenyataan dan harapan di atas penulis mencoba merancang proyek pembuatan The Singing Tree

B. Rumusan Masalah
         Rumusan masalah secara umum adalah:
"Bagaimana merancang sebuah pohon natal dapat meramaikan suasana Natal?”

Rumusan umum di atas diuraikan menjadi beberapa masalah secara khusus:
1. Bagaimana bentuk pohon natal berupa maket?
2. Bagaimana merancang pohon natal terutama kelistrikkanya?
3. Bagaimana sistem pengendalian suara pada pohon natal?

C. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan: Membangun pohon natal yang multifungsi.
2, Manfaat: pohon natal yang dilengkapi sound akan lebih memeriahkan suasana natal keluarga.

D. Batasan Istilah

Christmas tree artinya pohon yang melambangkan kehidupan.

Singing artinya bernyanyi/nyanyian.                                                                                                 









BAB II

KAJIAN PUSTAKA



A.    Perkembangan Pohon Natal

Kebiasaan memasang pohon natal sebaga dekorasi dimulai dari Jerman. Pemasangan pohon natal yang umumnya dari pohon cemara atau mengadaptasi bentuk pohon cemara, itu dimulai pada abad ke-16.

Saat penduduk Jerman menyebar ke berbagai wilayah termasuk Amerika, merekapun kerap memasang cemara yang tergolong pohon evergreen untuk dekorasi natal di dalam rumah.

Dari catatan yang ada, orang Jerman di Pensylvania Amerika Serikat memajang pohon Natal untuk pertama kalinya pada tahun 1830an.

Pohon natal bukanlah suatu keharusan di gereja maupun dirumah sebab ni hanya merupakan simbol agar kehidupan rohani kita selalu bertumbuh dan menjadi saksi yang indah bagi orang lain.

Pohon natal juga melambangkan kehidupan yang keka,l sebab pada umumnya di musim salju hampir semua pohon rontok daunnya kecuali pohon cemara yang selalu hijau daunnya.




B.    Makna Pohon Natal

Pohon natal sesungguhnya melambangkan apa arti natal itu sendiri. Pohon natal adalah ungkapan hati manusia dalam menyambut natal yang suci, menyambut bayi yang ditunggu-tunggu. Menyambut kasih Allah yang diberikan untuk manusia.

Pohon cemara yang banyak dipakai jadi pohon natal adalah pohon yang tahan dalam segala musim. Berbeda dengan pohon lain yang pada musim dingin daunnya jadi rontok, pohon cemara tetap berdiri kokoh. Daunnya pun masih hijau meskipun udara yang dingin dan kering menyerangnya. Ini membuktikan kasih dan cinta Allah yang tak terbatas oleh waktu, tetap dicurahkan-Nya kepada umat-Nya tanpa kenal waktu dan jaman. Kasih tak terbatas yang dibuktikan-Nya dengan kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Bentuknya yang segitiga juga mengingatkan kita akan Allah Tritunggal, Allah Bapa, Allah Anak, Allah Roh Kudus. Daun cemara yang mengarah ke atas mengingatkan akan sikap manusia yang selalu memandang ke atas meminta kasih dan berkat Tuhan. Bintang yang ditaruh di puncak juga sebagai simbol Allah yang menggenapi janji-Nya untuk mengirim Penyelamat bagi manusia.




C.    Tradisi Natal

Seperti telah ditulis di atas, Gereja Katolik hanya mewajibkan umatnya untuk merayakan Natal dengan mengikuti perayaan ekaristi di gereja. Acara makan-makan, festival, santa claus, pohon natal, bukanlah sesuatu yang disyaratkan dan diwajibkan oleh gereja.

Hal-hal tersebut adalah bagian dari tradisi natal umat Kristen. Tiap tempat mempunyai tradisi perayaan natal yang berbeda-beda tergantung budaya umat setempat.

Di beberapa negara, tanggal 25 Desember ditetapkan sebagai hari libur. Karena hari tersebut libur, keluarga bisa berkumpul di rumah. Anak yang tinggal di luar kota bisa pulang, dan bertemu anggota keluarga lainnya.

Biasanya setelah mengikuti misa malam Natal di gereja, keluarga tersebut berkumpul untuk makan bersama dan berbagi kado. Untuk menambah kemeriahan kumpul keluarga tersebut, dihiaslah rumah dengan lampu-lampu, dan pohon natal.

Di beberapa tempat di Indonesia, pada hari Natal biasanya diadakan kenduri warga. Tiap keluarga membawa makanan buatan rumah sendiri-sendiri, kemudian menyantap bersama makanan tersebut.




D.    Asal Mula Pohon Natal

Konon, suatu hari, ada seorang rohaniawan Inggris bernama Santo Bonifacius yang memimpin beberapa gereja di Jerman dan Prancis. Saat tengah dalam perjalanan, St. Bonifacius melihat sekelompok orang yang hendak mempersembahkan seorang anak kepada dewa Thor di sebuah pohon oak.

Merasa iba melihat anak tersebut, St Bonifacius langsung beraksi. Dia merobohkan pohon oak tersebut dengan sekali pukulan tangannya. Dari pohon oak yang runtuh itu, tumbuh sebuah pohon cemara.

Seperti dimuat Hngnews, Sabtu (20/12/2014), cerita lain mengisahkan saat tokoh reformasi gereja bernama Martin Luther tengah berjalan-jalan pada suatu malam di hutan Jerman. Dia terkesan melihat keindahan gemerlap jutaan bintang di angkasa yang sinarnya menembus cabang-cabang pohon cemara di hutan.

Martin Luther kemudian menebang sebuah pohon cemara kecil dan membawanya pulang pada keluarganya di rumah. Untuk menciptakan gemerlap bintang seperti di hutan, dia memasang lilin-lilin pada tiap cabang pohon cemara tersebut. Sejak itu, pohon cemara tenar sebagai hiasan di Jerman.

Mulai Abad 16, sekitar tahun 1510, penduduk Jerman menyebar ke luar negeri hingga Amerika. Sejak itulah, tradisi pemasangan pohon Natal di sejumlah negara dimulai. Mereka kerap memasang cemara yang tergolong pohon evergreen untuk dekorasi Natal di dalam rumah.












BAB III

PERENCANAAN PEMBUATAN PROYEK





A. Singing Tree

Pohon berukuran maket, yang terbuat dari kawat-kawat dan untaian hiasan sebagai daun. Pohon natal ini dihias dengan lampu-lampu yang dapat diatur oleh sebuah mikrokontroller.

Selain  itu pohon natal ini juga dapat mengeluarkan lagu-lagu khususnya lagu benuansa natal, untuk semakin memeriahkan pohon natal yang kuat dengan suasana natalnya.



B. Alat dan Bahan

1. Mekanik Proyek

    a. Karton

    b.Kawat 

    c. Hiasan hijau

    d. Lem tembak

    e.Assesoris



2. Elektronika

   a. Mikrokontroller Arduino

   b. Led dan Resistor

   c. Sensor dan Spiker

   d. Kabel, timah solder



C. Bog Diagram Proyek

Gambar diagram blok antara komponen-komponen proyek termasuk rangkaian elektronika

kelistrikannya. Atau foto maket atau proyek


         





D. Cara Kerja Proyek Umum

Pada saat mikrokontroller dinyalakan, pohon natal dapat menyala lampu warna-warni seperti yang diinginkan. Dan begitu pula dengan suara lagu natal yang dapat dinyalakan melalui mikrokontroller.