THE SINGING TREE
Makalah ini disusun
untuk memenuhi Ujian Praktik
mata pelajaran TIK,
Bahasa Indonesia dan Mulok PI
Anggota Kelompok
1. Geraldo Efton ........................ XII BHS1/12
2. Ivena Nathania ...................... XII BHS 1/13
3. Karina Budianto ..................... XII BHS 1/16
4. Louis Loudevik Marciano ....... XII BHS 1/18
SMA SANTA MARIA
SURABAYA
JL. RAYA DARMO 49 SURABAYA
TAHUN 2017
JL. RAYA DARMO 49 SURABAYA
TAHUN 2017
---------------------------------------------------------------------------------
KATA PENGANTAR
Puji dan
Syukur kami haturkan kehadapan Allah Yang Maha Kuasa atas selesainya makalah
Ujian Praktik gabungan tiga mata pelajaran TIK, Bahasa Indonesia dan Mulok KWU.
Makalah ini kami susun kerja bersama anggota TIM dengan tugas yang berbeda-beda.
Penyelesain makalah memerlukan bimbingan dari berbagai pihak terutama kepada
guru pembina. Karena itu kami menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Ruslan, S.Kom, sebagai guru TIK
telah membimbing penulisan program serta Flowcart
program yang dilampirakan.
program yang dilampirakan.
2. Bapak F.X. Rudy
Prasetya,SS.,M.Med.Kom, selaku guru Bahasa Indonesia telah membimbing
penulisan makalah Ujian Praktik ini
penulisan makalah Ujian Praktik ini
3. Bapak drs. I Ketut Samudra,ST.,M.Pd.
selaku guru Mulok KWU telah membimbing pembuatan
proyek maket Rumag Massa Depan Helipad.
proyek maket Rumag Massa Depan Helipad.
Makalah ini masih jauh dari sempurna
sehingga perlu masukan yang membangun dari pembaca dan pembina. Sehingga nanti
menjadi makalah yang berkualitas dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu
pengetahuan.
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
...................................................................................................................
i
Kata Pengantar
...................................................................................................................
ii
Daftar Isi
.....................................................................................................................
iii
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................................................
1
B. Rumusan Masalah
.............................................................................................................
1
C. Tujuan Manfaat
D. Batasan istilah
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A.The Singing Tree
B.Mikrokontroller
C.Lampu LED
D.Bahasa Pemrograman
C.Lampu LED
D.Bahasa Pemrograman
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bagi banyak orang di
seluruh dunia, musim natal adalah waktu yang paling membahagiakan dan ditunggu-tunggu
oleh semua orang. Banyak
keluarga merayakan natal dengan menghias pohon natal dan mendekor ruangan
dengan pernak-pernik natal. Juga, memasang lampu-lampu natal dan membungkus
kado-kado kecil untuk diletakkan di bawah pohon natal tadi. Mengenai pohon
natal itu sendiri, pohon natal menjadi lambang perayaan di hari natal. Namun
saat ini, sudah tidak banyak orang yang masih menghias pohon natal untuk
perayaan natal. Kalaupun memaangnya, banyak keluarga yang hanya memasang pohon
natal yang sederhana, seadanya, bahkan cenderung membosankan.
Natal akan terasa
lebih menyenangkan dan berkenang apabila pohon natal dipersiapkan dengan meriah
dan sebaik mungkin. Sehinga, natal dapat menjadi kenangan manis bagi keluarga
ang berkumpul bersama merayakan hari kelahiran Kristus. Seperti contohnya the
singing tree, pohon natal yang dapat mengeluarkan bunyi lagu-lagu natal, dan
dengan hiasan-hiasan yang meriah.
Berdasarkan kenyataan dan harapan di
atas penulis mencoba merancang proyek pembuatan The Singing Tree
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah secara umum adalah:
"Bagaimana merancang sebuah pohon natal dapat meramaikan suasana Natal?”
Rumusan masalah secara umum adalah:
"Bagaimana merancang sebuah pohon natal dapat meramaikan suasana Natal?”
Rumusan umum di atas diuraikan menjadi beberapa
masalah secara khusus:
1. Bagaimana bentuk pohon natal berupa maket?
2. Bagaimana merancang pohon natal terutama kelistrikkanya?
3. Bagaimana sistem pengendalian suara pada pohon natal?
C. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan: Membangun pohon natal yang multifungsi.
2, Manfaat: pohon natal yang dilengkapi sound akan lebih memeriahkan suasana natal keluarga.
D. Batasan Istilah
Christmas tree artinya pohon yang melambangkan kehidupan.
1. Bagaimana bentuk pohon natal berupa maket?
2. Bagaimana merancang pohon natal terutama kelistrikkanya?
3. Bagaimana sistem pengendalian suara pada pohon natal?
C. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan: Membangun pohon natal yang multifungsi.
2, Manfaat: pohon natal yang dilengkapi sound akan lebih memeriahkan suasana natal keluarga.
D. Batasan Istilah
Christmas tree artinya pohon yang melambangkan kehidupan.
Singing artinya bernyanyi/nyanyian.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Perkembangan Pohon Natal
Kebiasaan memasang pohon natal sebaga
dekorasi dimulai dari Jerman. Pemasangan pohon natal yang umumnya dari pohon
cemara atau mengadaptasi bentuk pohon cemara, itu dimulai pada abad ke-16.
Saat penduduk Jerman menyebar ke
berbagai wilayah termasuk Amerika, merekapun kerap memasang cemara yang
tergolong pohon evergreen untuk dekorasi natal di dalam rumah.
Dari catatan yang ada, orang Jerman di
Pensylvania Amerika Serikat memajang pohon Natal untuk pertama kalinya pada
tahun 1830an.
Pohon natal bukanlah suatu keharusan di
gereja maupun dirumah sebab ni hanya merupakan simbol agar kehidupan rohani
kita selalu bertumbuh dan menjadi saksi yang indah bagi orang lain.
Pohon natal juga melambangkan kehidupan
yang keka,l sebab pada umumnya di musim salju hampir semua pohon rontok daunnya
kecuali pohon cemara yang selalu hijau daunnya.
B.
Makna Pohon Natal
Pohon natal sesungguhnya melambangkan
apa arti natal itu sendiri. Pohon natal adalah ungkapan hati manusia dalam
menyambut natal yang suci, menyambut bayi yang ditunggu-tunggu. Menyambut kasih
Allah yang diberikan untuk manusia.
Pohon cemara yang banyak dipakai jadi
pohon natal adalah pohon yang tahan dalam segala musim. Berbeda dengan pohon
lain yang pada musim dingin daunnya jadi rontok, pohon cemara tetap berdiri
kokoh. Daunnya pun masih hijau meskipun udara yang dingin dan kering
menyerangnya. Ini membuktikan kasih dan cinta Allah yang tak terbatas oleh
waktu, tetap dicurahkan-Nya kepada umat-Nya tanpa kenal waktu dan jaman. Kasih
tak terbatas yang dibuktikan-Nya dengan kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Bentuknya yang segitiga juga mengingatkan kita akan Allah Tritunggal, Allah
Bapa, Allah Anak, Allah Roh Kudus. Daun cemara yang mengarah ke atas
mengingatkan akan sikap manusia yang selalu memandang ke atas meminta kasih dan
berkat Tuhan. Bintang yang ditaruh di puncak juga sebagai simbol Allah yang
menggenapi janji-Nya untuk mengirim Penyelamat bagi manusia.
C.
Tradisi Natal
Seperti telah ditulis di atas, Gereja
Katolik hanya mewajibkan umatnya untuk merayakan Natal dengan mengikuti
perayaan ekaristi di gereja. Acara makan-makan, festival, santa claus, pohon
natal, bukanlah sesuatu yang disyaratkan dan diwajibkan oleh gereja.
Hal-hal tersebut adalah bagian dari
tradisi natal umat Kristen. Tiap tempat mempunyai tradisi perayaan natal yang
berbeda-beda tergantung budaya umat setempat.
Di beberapa negara, tanggal 25 Desember
ditetapkan sebagai hari libur. Karena hari tersebut libur, keluarga bisa
berkumpul di rumah. Anak yang tinggal di luar kota bisa pulang, dan bertemu
anggota keluarga lainnya.
Biasanya setelah mengikuti misa malam
Natal di gereja, keluarga tersebut berkumpul untuk makan bersama dan berbagi
kado. Untuk menambah kemeriahan kumpul keluarga tersebut, dihiaslah rumah
dengan lampu-lampu, dan pohon natal.
Di beberapa tempat di Indonesia, pada
hari Natal biasanya diadakan kenduri warga. Tiap keluarga membawa makanan
buatan rumah sendiri-sendiri, kemudian menyantap bersama makanan tersebut.
D.
Asal Mula Pohon Natal
Konon, suatu hari, ada seorang rohaniawan
Inggris bernama Santo Bonifacius yang memimpin beberapa gereja di Jerman dan
Prancis. Saat tengah dalam perjalanan, St. Bonifacius melihat sekelompok orang
yang hendak mempersembahkan seorang anak kepada dewa Thor di sebuah pohon oak.
Merasa iba melihat anak tersebut, St
Bonifacius langsung beraksi. Dia merobohkan pohon oak tersebut dengan sekali
pukulan tangannya. Dari pohon oak yang runtuh itu, tumbuh sebuah pohon cemara.
Seperti dimuat Hngnews, Sabtu
(20/12/2014), cerita lain mengisahkan saat tokoh reformasi gereja bernama
Martin Luther tengah berjalan-jalan pada suatu malam di hutan Jerman. Dia
terkesan melihat keindahan gemerlap jutaan bintang di angkasa yang sinarnya
menembus cabang-cabang pohon cemara di hutan.
Martin Luther kemudian menebang sebuah
pohon cemara kecil dan membawanya pulang pada keluarganya di rumah. Untuk
menciptakan gemerlap bintang seperti di hutan, dia memasang lilin-lilin pada
tiap cabang pohon cemara tersebut. Sejak itu, pohon cemara tenar sebagai hiasan
di Jerman.
Mulai Abad 16, sekitar tahun 1510,
penduduk Jerman menyebar ke luar negeri hingga Amerika. Sejak itulah, tradisi
pemasangan pohon Natal di sejumlah negara dimulai. Mereka kerap memasang cemara
yang tergolong pohon evergreen untuk dekorasi Natal di dalam rumah.
BAB III
PERENCANAAN PEMBUATAN PROYEK
A. Singing Tree
Pohon berukuran maket, yang terbuat dari
kawat-kawat dan untaian hiasan sebagai daun. Pohon natal ini dihias dengan
lampu-lampu yang dapat diatur oleh sebuah mikrokontroller.
Selain itu pohon natal ini juga
dapat mengeluarkan lagu-lagu khususnya lagu benuansa natal, untuk semakin
memeriahkan pohon natal yang kuat dengan suasana natalnya.
B. Alat dan Bahan
1. Mekanik Proyek
a. Karton
b.Kawat
c. Hiasan hijau
d. Lem tembak
e.Assesoris
2. Elektronika
a. Mikrokontroller Arduino
b. Led dan Resistor
c. Sensor dan Spiker
d. Kabel, timah solder
C. Bog Diagram Proyek
Gambar diagram blok antara
komponen-komponen proyek termasuk rangkaian elektronika
kelistrikannya. Atau foto maket atau
proyek
D. Cara Kerja Proyek Umum
Pada saat mikrokontroller dinyalakan,
pohon natal dapat menyala lampu warna-warni seperti yang diinginkan. Dan begitu
pula dengan suara lagu natal yang dapat dinyalakan melalui mikrokontroller.